BERPIKIR POSITIF SELAMA QUARANTINE BERSAMA EMERON



Di awal tahun 2020 ini, dunia mengalami banyak hal. Mulai dari kebakaran hutan di Australia, meninggalnya Kobe Bryan, hingga munculnya wabah virus Covid-19. Covid-19 yang membuat rutinitas semua orang tiba-tiba berubah drastis. Dari yang biasa bekerja di kantor, sekarang diharuskan bekerja di rumah, dilarang berkeliaran kesana-kemari, sampai seorang pelajar sepertiku yang seharusnya belajar di sekolah, sekarang harus diam belajar di rumah dan tidak boleh keluar rumah, apalagi main sama teman. Keadaan ini namanya karantina, atau bahasa kerennya sih quarantine. Sudah hampir sebulan aku #dirumahaja, menahan diri tidak kemana-mana demi keselamatan bersama. Awalnya, mendengar kata “belajar di rumah” membuatku sangat bahagia, tak pernah terbayang, hari itu akan tiba. Semangat sekali diriku ketika itu, melakukan hal-hal yang tidak bisa aku lakukan ketika menjalani rutinitasku sebagai pelajar yang dulunya belajar dari 7 pagi hingga 3 sore, itupun kalau tidak ada ekstrakulikuler. Rasanya bisa sepuas-puasnya main sosial media, nonton film yang tak sempat kutonton,dan yang paling penting kini aku bisa rebahan sepuas-puasnya. Senangnya..


Iya sih, awalnya menyenangkan sekali. Tapi semakin kesini, aku rindu, aku rindu rutinitasku yang dulu. Bisa ketemu sama teman, main bareng, bercanda bareng, dan yang paling tidak pernah kusangka yaitu aku merindukan sekolah.
Tanpa aku sadari, quarantine membuatku mengalami kemunduran. Rasanya diriku tidak seperti dulu, monoton,dan bosan. Buruknya lagi, aku jadi pemalas, selalu mengurung diri di kamar, tak produktif, pun parahnya lagi, aku jadi jarang mandi *haduhAku juga merasakan perubahan psikologis, seperti 
mudah marah, tidak semangat, kelelahan (Iya tau ini tidak masuk akal banget, soalnya jelas aku seharian hanya rebahan, tapi percayalah, badan ini rasanya lelah) dan hampa. 




Hingga hari itu, ketika kejenuhanku sudah mencapai puncaknya, aku mencoba mencari tahu ada apa sih dengan diriku ini, katanya ini burn-out sindrom. Burnout syndrome adalah kondisi ketika Anda merasa “tidak cukup”. Anda merasa sangat lelah secara emosional, merasa hampa, dan seolah yang Anda lakukan tak ada artinya. Mereka yang mengalami sindrom ini biasanya tidak mampu melihat bahwa masih ada sisi positif yang mungkin terjadi (hellodokter.com). Gejala terkena burnout sindrom sama persis dengan apa yang aku rasakan belakangan ini, dari situ aku semakin yakin, ada yang salah dengan diriku.



Mengetahui hal ini aku tersadar bahwa memang aku tidak banyak memikirkan hal positif selama quarantine ini, yang kulakukan hanyalah bermalas-malasan. Aku tidak bisa membiarkan hal-hal negatif ini terus mempengaruhiku. Sore itu juga, aku beranjak dari ranjangku, mengambil beberapa baju bersih,dan langsung mandi seolah-olah dengan mandi, semua hal-hal negatif luntur dan hilang. Tak lupa juga aku keramas menggunakan Emeron, yang seperti membuat kepalaku menjadi segar kembali. Keluar dari kamar mandi, terbesit pertanyaan :
“how can i create positive mindset during quarantine?”

Hmmm, setelah merenung beberapa saat, akhirnya aku menemukan caranya! Ini dia caraku menciptakan mindset positif selama quarantine :

1. Do Something you like



Yang aku tahu, untuk mengusir segala negativity itu aku harus mempunyai kesibukan. Iya, kesibukan yang produktif. Akan kumulai dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang aku sukai. Sedari dulu memang aku suka menulis, sudah lama aku tidak mengisi blogku yang sudah usang. Mumpung lagi #belajardirumah nih, kenapa tidak aku memanfaatkan waktu ini dengan menulis lagi di blogku, apalagi dengan menulis blog aku juga mendapatkan pundi-pundi. Lumayanlah bisa kujadikan simpanan uang jajan. (Semenjak qurantine, mama tidak pernah memberiku uang jajan lagi. *huaaa)

2. Do something new!



Bisa nih kita menghirup udara segar dengan mencoba melakukan hal yang baru. Akhir-akhir ini, aku lagi gembor-gembornya mencoba masak dan melukis. Dua hal yang benar-benar baru bagi aku. Cukup bangga sih, aku tidak buruk-buruk banget dalam hal memasak. Makanan buatanku benar-benar membuatku puas, hmm, apakah diluar sana ada yang tidak percaya? Ini nih, aku tunjukkin makanan pure buatan aku.. hehe, rasanya juga tidak bisa disepelein loh, enak banget ^^. Entah ini aku yang overacted atau emang beneran enak, orang-orang rumah sih suka hehe.




Ini nih yang aku ga nyangka, mungkin darah Leornardo Da Vinci mengalir dalam tubuhku wkwk *plak . Meskipun lukisanku abstrak-abstrak agak tidak jelas dengan alat seadanya, tapi wow hasilnya lumayan lah, masih enak dipandang. Percaya tidak percaya, aku setidaknya udah buat lebih dari 10 lukisan dan bahkan beberapa diantaranya yang menurutku tidak jelek-jelek amat, aku memajangnya di tembok kamar, lumayan deh buat dekorasi ^^




Entah itu memasak atau melukis, keduanya membuatku sangat bahagia dan memberikan vibes positive dalam diriku, coba deh kamu lakukan di rumah, pasti seru banget, dijamin!

3.   Learn New Language!



Bayangin deh, kalau pas masuk sekolah, tiba-tiba kamu jadi jago bahasa baru,misalnya tiba-tiba kamu jadi jago bahasa Jepang, wih keren banget kan..

Kalo aku sih, lebih pengen memperdalam bahasa Inggrisku aja sih, hey tenang, ini gak akan menjadi boring (membosankan) seperti yang kamu kira. Belajar bahasa bukan hanya tentang mempelajarinya di buku full text penuh teori dan bikin ngantuk . Mempelajari bahasa bisa dengan nonton film lohh, nonton vlog luar negeri, atau baca novel di perpustakaan online. Kegiatan-kegiatan itu bener-bener meningkatkan skill bahasa Inggris aku. Kini aku bisa nonton film luar bahkan tanpa subtitle Indonesia.

Dan yang bikin paling seru tentang mempelajari bahasa adalah mempunyai teman dari negara lain! Ini beneran, tidak bohong.. banyak aplikasi yang menyediakan wadah untuk para language exchanger menemukan speaking partner untuk saling berlatih bahasa yang ingin dipelajari, gimana keren tidak? Kalau aku sih *uhuk sdah punya temen dari Brazil, namanya Wesley . Juga temen dari Vietnam, namanya susah sih Nguyen apa gitu, tapi dia punya english name yaitu Lisa. Punya temen International bisa membuat kita mendapatkan pandangan baru tentang hal-hal yang tidak akan bisa kita bayangin sebelumnya, Cobain deh!


4.  Bersih-Bersih Rumah



Sekali-kali dong keluar kamar, bantuin mama deh bersih-bersih rumah. Menyapu, Mengepel, dan usap-usap sekalian, toh kalau lingkungan bersih-dan rapi juga akan ngebuat kita jadi lebih bahagia dan positive. Mama pasti bakalan senang banget deh dibantuin . Ingat ya tidak ada yang lebih berharga dari senyum orang tua. Akhir-akhir ini pun aku baru menyadari itu. Jangan sia-siakan kesempatan ini, ayo bantu mama!

5.  Berbagi




Berbagi tidak melulu hanya memberi, namun dengan berbagi kita juga mendapatkan sesuatu, yaitu positivity. Kebahagiaan melihat orang lain bahagia.
Kita masih beruntung bisa #dirumahaja, walaupun masih banyak yang mengeluh karena tidak bisa keluar, tapi coba deh renungkan ini. Bagaimana dengan orang-orang yang terpaksa harus keluar rumah lantaran harus mencari nafkah? Seperti tukang becak, ojol, dan lainnya. Kita masih beruntung, karena presentase terkena Covid-19 sangat minim karena masih bisa stay di rumah, tapi bayangkan mereka-mereka yang terpaksa keluar rumah dan terpaksa berinteraksi dengan banyak orang yang tidak tahu kejelasan kondisi tubuhnya apakah terinfeksi atau tidak. Apalagi dikarenakan lockdown, kegiatan di luar pun semakin berkurang juga hal ini mempengaruhi pendapatan mereka, karena jarangnya orang keluar,  berkurangnya pula pembeli. Banyak kasus yang mengatakan bahwa di luar sana masih banyak yang kesusahan mencari makan bahkan untuk hari ini dan tidak tahu apakah besok mereka masih bisa makan.
Maka dari itu, untuk kita yang masih mampu berbagi, marilah kita berbagi walaupun tak seberapa. Saling bahu-membahu menghadapi pandemi Covid-19 ini, menghilangkan sikap acuh tak acuh, dan saling peduli. Tidak usah muluk-muluk, dimulai dari hal kecil saja, dengan memasak sesuatu sederhana untuk mereka, itu udah cukup membuat mereka bahagia. #dengarkanhatimu Yuk mulai sekarang, mulai berbagi dari hal kecil..

Banyak cara untuk menciptakan mindset positif sewaktu quarantine, salah satunya seperti kegiatan-kegiatan yang aku lakukan diatas. Beneran deh, saat ini setelah melakukan itu semua, quarantine menjadi lebih indah, malah menjadi ajang untuk memperbaiki diri dan terus produktif. Rasanya tidak ada penyesalan ataupun perasaan seperti merugi, sungguh melegakan. Kegiatan-kegiatan diatas juga membuatku berpikir secara positif dan ternyata juga mempengaruhi psikologisku. Kini aku lebih banyak tertawa, tersenyum, terasa lebih bahagia, bahkan sangat jarang kutemukan diriku yang kini marah-marah seperti dahulu. Akhirnya aku berhasil menciptakan mindset positifku. Aku sangat bahagia, karena rasanya seperti terlahir kembali. Akhirnya semangatku yang padam, mulai menunjukkan cahayanya lagi.

Semua ini tak lepas dari peran Emeron yang selalu mendampingiku tiap beraktivitas. Aku memakai Emeron Hijab yang membuat rambutku tidak gatal dan terhindar ketombean yang bisa mengangguku dan mengacaukan mood ketika beraktivitas. Apalagi untukku yang berkerudung, Emeron sangat membantuku menjaga rambutku agar tidak lepek dan menjadi selalu terasa segar. Emeron juga melindungiku dari segala kotoran dan bakteri yang mungkin hinggap di helai rambutku ketika melakukan berbagai kegiatan di rumah maupun ketika keluar bertemu dengan bapak becak. Kini, aku tidak perlu khawatir lagi, karena aku punya Emeron untuk melindungiku, kapanpun dan dimanapun.



Emeron selalu menemaniku di tiap aktivitas yang aku lakukan. Mulai dari blogging, memasak, melukis, dan bersih-bersih rumah. Terutama ketika usai beraktivitas bersih-bersih rumah, tentu saja banyak kotoran yang melekat di rambut yaitu debu- debu dan sebagainya. Tapi, semenjak memakai Emeron, aku tidak perlu khawatir lagi. Karena, rambutku akan selalu bersih, terawat, dan wangi serta membuatku semangat menjalani hari-hariku selama quarantine.


Ceritaku dengan emeron







Sebenarnya ada alasan mengapa aku sudah lama tidak blogging lagi dan baru memulai lagi baru-baru ini. Ini semua berawal dari awalnya rambutku ketombean yang membuatku tidak nyaman dan terus gatal-gatal. Tentu saja aku tidak bisa fokus menulis blog, selalu saja konsentrasiku terganggu dengan rambutku yang ketombean. Dan akhirnya gangguan itu membuatku menjadi tidak mood lagi menulis dan akhirnya berhenti blogging.




Hal itu berlangsung hingga aku bertemu Emeron, yang tadinya aku tidak tahu mengapa Mama mengganti shampoo di rumah menjadi Emeron. Dan setelah memakainya, aku tahu alasan Mama mengganti shampoo yang dulu. Emeron sungguh memberikan dampak yang besar bagiku, kini ketombeku hilang dan kini gatal-gatal pun hilang. Rasanya kekhawatiranku selama ini terselesaikan berkat Emeron. Kini aku bisa blogging tanpa khawatir akan merasakan sensasi gatal-gatal yang menjengkelkan itu. Terimakasih Emeron <3

Ini nih web yang bisa dikunjungi untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Emeron lainnya .

KLIK DISINI
atau
bisa mengunjungi emeronhaircare.com




Jadi teringat quotes bapak Mike Tyson, kata katanya emang bener. Tuhan membuat semuanya terjadi dengan alasan. Dan itu adalah ajang untuk belajar yang bisa menggiring diri ini ke tingkatan lain. Feel Blessed. Mari buat quarantine kita dipenuhi oleh vibes positive dan mindset yang positive.

Gimana Quarantine mu nih? Sudah berpikir positif belum hari ini?




-------------------------
Artikel ini diikutsertakan dalam blog competition yang diadakan oleh pihak Emeron. Infografis yang dicantumkan merupakan karya penulis dengan menggunakan foto dari pexels.com dan foto milik penulis sendiri. Terimakasih. :)








Post a Comment

0 Comments