Beberapa waktu yang lalu, aku mencoba menayangkan video Youtube di TV ruang keluarga yang berisi liputan pembukaan lahan di Papua oleh BBC yang beberapa waktu lalu pernah booming. Iya, booming bagai kedipan mata, bentar banget.
Aku ingin tahu apakah adikku tertarik
dan bertahan menonton video yang hampir 30 menit lamanya itu. Aku juga
penasaran dengan reaksinya setelah melihat video itu.
Awalnya aku pikir, adikku hanya
akan sekedar melirik tayangan video yang aku pasang dengan volume keras-keras
itu. Tapi tak disangka-sangka, dari detik pertama hingga terakhir, adikku terlihat
tertarik dan menontonnya sampai detik terakhir.
Adikku yang hobinya nonton
youtube sampai lupa waktu ini, setelah kucoba ternyata tertarik juga dengan isu
lingkungan. Ia mengatakan, ia tak pernah tahu hal ini dan terkejut mendengar
liputan oleh BBC yang lengkap dan menyeluruh tersebut.
Ia baru tahu dan menyayangkan
bahwa banyak hutan di Indonesia yang habis terbakar tiap tahunnya demi
pembukaan lahan oleh kepentingan kelompok tertentu.
Mungkin jika aku tidak
menayangkan video tadi, tidak akan terbesit sekalipun niatan adikku untuk
sejenak berpikir “Oh ternyata Indonesia tidak baik-baik saja seperti yang kubayangkan”.
----------------------
Adikku bisa jadi merupakan
representasi dari generasi muda jaman sekarang. Kurangnya kesadaran generasi Z
ini bukan rahasia lagi. Jika kita tanya pada generasi yang lahir antara tahun
1995-2015 ini, mana yang lebih mereka tahu antara Skandal gossip Gisel dengan
Isu pembakaran hutan di Papua. Mungkin mayoritas akan lebih tertarik dengan gossip
artis.
Masa sih? Mana nih datanya?
Untuk menghindari prasangka
tidak bedasarkan fakta atau data, beberapa waktu lalu aku coba mengadakan
survey sederhana guna mengetahui “ Apakah generasi muda masa kini melek terhadap kondisi keadaan hutan
di Indonesia”
Melalui platform Instagram pribadi,
aku melakukan polling dan berikut ini hasil dari survey tersebut.
Survey polling Instagram |
Dari hasil tersebut, diketahui banyak dari followers akun Instagram aku yang masih kurang update dengan keadaan hutan Indonesia saat ini. Awarness mereka, (kesadaran mereka bahwa hutan kita sedang terancam dan sedang tidak baik baik saja) masih kurang.
Apakah dampak yang bisa terjadi jika penerus
generasi bangsa Indonesia terus-terusan tidak melek dengan keadaan hutan
Indonesia?
DAMPAK MINIMNYA AWARNESS GENERASI BANGSA TERHADAP HUTAN INDONESIA
Kurangnya ekspos media tentang betapa
urgensinya perlindungan hutan kita, membuat kabar ini masih belum sampai kepada
pemuda Indonesia. Sekalinya isu keadaan hutan jadi perbincangan hangat, malah muncul
isu-isu lain yang mengalihkan atensi masyarakat. Tidak ada kelanjutan, dan hanya
dibicarakan sesaat.
Generasi muda harus melek informasi |
Dengan melonjaknya kasus karhutla, anggapan bahwa hutan kita sedang baik-baik saja perlu dipertanyakan. Namun apakah pemuda kita mempertanyakan hal yang sama? Atau malah sibuk mengikuti tren tiktok dan Instagram sampai lupa waktu?
Jika diteruskan dan tidak ada
sebuah tindakan. Selanjutnya, generasi muda di masa depan tidak akan memiliki
kepedulian tentang keberlangsungan dan kelestarian hutan kita.
Akan timbul sikap acuh tak acuh.
“ Ya ampun kebakaran
lagi,
ah gak papa lah.. Hutan Indonesia kan luas
banget.. ”.
Sikap tidak peduli ini muncul karena
mereka tidak memiliki simpati dan empati terhadap hutan. Mereka masih asing
dengan topik kelestarian hutan.
Minimnya sikap peduli, rasa
simpati dan empati terhadap hutan ini akan merembet pada : Tidak terjaminnya keamanan
hutan, fasilitas perlindungan hutan hanya sebagai formalitas, kesejahteraan
masyarakat yang bergantung pada hutan akan mengkhawatirkan. Kok bisa? Iya,
karena generasai muda yang kita sebut-sebut itu nantinya akan menjadi pemimpin
bangsa ini dan semua kebijakan serta semua keputusan bangsa ini ada di tangan
mereka. Jika mereka sedari kecil saja tidak punya rasa peduli dengan hutan,
bagaimana akan muncul rasa ingin melindungi?
Dalam skenario terburuk, tak
menutup kemungkinan, Semua hutan akan ditukar dengan uang disebabkan kurangnya rasa
cinta pada hutan. Dan pada akhirnya embel-embel kebanggaan “Indonesia kaya akan
hutan” akan berubah menjadi embel-embel yang malu-maluin “Indonesia adalah
negara miskin hutan”. Mimpi Buruk!
SOLUSI
: BUAT GENERASI MUDA BUCIN PADA HUTAN!
Quotes Soekarno tentang pemuda |
Diantara pembaca tulisanku kali ini pasti pernah dengar kalimat “ Karena cinta, akan kulakukan apa saja untukmu!”. Kalimat yang biasanya di ucapkan para bucin (budak cinta) kepada pasangannya.
Biasanya para bucin (Bahasa gaul
dari budak cinta), akan rela melakukan segalanya demi membuat pasangannya Bahagia.
Bagaimana kalau
kita buat generasi muda Indonesia Bucin pada hutan?
Mungkinkah mereka
akan melakukan segalanya demi keselamatan kelestarian hutan Indonesia?
Rasa peduli, rasa empati-simpati,
dan rasa cinta generasi muda minim, kenapa? Menurut saya yang merupakan
golongan generasi Z ini, bedasarkan rumus tak kenal maka tak sayang, penyebab rasa cinta generasi muda terhadap
hutan minim karena sedari kecil kita tidak terbiasa untuk mengenal hutan, kita
tidak dekat dengan hutan, kita TIDAK CINTA dengan hutan.
Maka dari itu, misi kita semua
sekarang adalah menumbuhkan rasa cinta generasi muda terhadap hutan Indonesia,
kekayaan alam Indonesia.
KALAU AKU JADI PEMIMPIN, APA YANG AKAN KULAKUKAN UNTUK MENUMBUHKAN RASA CINTA GENERASI MUDA TERHADAP KEKAYAAN HUTAN INDONESIA?
Yang akan aku lakukan jika aku jadi
pemimpin pada dasarnya adalah meningkatkan rasa cinta dan kesadaran generasi
muda terhadap pentingnya perlindungan dan penyelamatan lingkungan hidup, hutan
Indonesia.
Program yang ingin aku
gencarkan adalah program edukasi tentang kesadaran pentingnya perlindungan
hutan Indonesia sejak dini.
Jika dilihat sekilas, gerakan
ini merupakan hal yang sepele dan remeh. Namun jika dibayangkan manfaat yang
diberikan gerakan ini 2-3 tahun ke depan, tidak main-main!
Mengapa program
ini?
Saatnya kita bermain logika. Apakah
tujuan dari perlindungan hutan yang selama ini diperjuangkan oleh para penggiat
hutan? Tentunya, melindungi hutan Indonesia dari kepentingan oknum-oknum yang
tidak bertanggung jawab.
Selama beberapa dekade terakhir,
deforestasi hutan Indonesia tercatat sangat memprihatinkan. 1985-1997 terjadi
penyusutan hutan sekitar 1,8 juta hektar per tahun dan mengalami penggundulan
sekitar 2,8 juta hektar per tahun.
Deforestasi Hutan Indonesia |
Sejak tahun 2000 hingga saat ini, penyusutan mengalami penurunan yaitu sekitar 1 juta hektar per tahun atau setara luas negara Lebanon. Bukan karena praktik kecurangan di sektor ini sudah lenyap, namun hal ini disebabkan karena hutan Indonesia yang hampir habis tergerus. (acch.kpk).
Pelaku praktik kecurangan
itulah target musuh dari kita, para penggerak pelindung hutan. Atas nama kepentingan
pribadi dan kelompok tertentu, mereka mengorbankan hutan kita yang kaya ini
untuk kesenangan sesaat.
Sementara saat ini, penggerak
pelindung hutan melawan secara hadap-menghadap, mencari dukungan sana-sini, mulai
dari pemerintah, organisasi besar, dan masyarakat.
Namun, bagaimana kalau kita
bunuh lawan kita ini dari dalam? Kita, warga negara Indonesia, Bersama menciptakan
generasi-generasi baru yang memiliki kecintaan dan kepedulian tinggi terhadap
hutan yang siap menggantikan para oknum-oknum tak bertanggung jawab tersebut. Kita
gantikan mereka dengan generasi emas yang cinta dan peduli hutan.
Gerakan ini bagaikan benih, yang
jika benar-benar diimplementasikan di dunia nyata akan menyelesaikan dan
menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan yang ada.
Guna “membangunkan” generasi
muda dari dunia fana dan membuat sadar generasi muda terhadap urgensi gerakan
perlindungan hutan, jika saya menjadi pemimpin, saya akan melaksanakan satu-dua
hal berikut untuk mewujudkan Hutan Indonesia Merdeka :
1. MELIBATKAN ORGANISASI HUTAN DI
TIAP JENJANG SEKOLAH
Dari saya SD hingga sebentar
lagi akan lulus SMA, tak pernah sekalipun saya mendapati adanya keterlibatan organisasi
hutan atau lingkungan hidup di kehidupan belajar sekolah saya. Adiwiyata? Benar,
adiwiyata adalah organisasi lingkungan hidup, namun lebih berfokus terhadap
pemanfaatan barang bekas untuk dijadikan kerajinan dan kawan-kawannya. Bukan
organisasi ini yang kumaksud.
Organisasi yang kumaksud adalah
organisasi penggerak di bidang lingkungan hidup terutama hutan, yang mana akan
menjadi pabrik pengobar semangat generasi muda untuk berkontribusi menjaga
kelestarian hutan Indonesia.
Program edukasi kesadaran pentingnya perlindungan kelestarian hutan sejak dini |
Untuk jenjang Sekolah Dasar misalnya, mungkin bisa diberikan pengetahuan-pengetahuan dasar tentang kekayaan hutan Indonesia dan perlindungan hutan. Lanjut ke jenjang selanjutnya yaitu SMP-SMA-Kuliah, harus ditingkatkan, harus level-up menjadi bentuk aksi, dimana generasi muda akan turut berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung untuk mendukung gerakan-gerakan perlindungan hutan Indonesia.
Salah satu contohnya seperti
golongan hutan, yang merupakan gabungan berbagai organisasi masyarakat bidang
lingkungan yang mengajak anak muda Indonesia untuk bangga pada kehebatan hutan
kita dan ikut serta menjaga kelestariannya.
Apa itu golongan hutan? |
Kurangnya kesadaran akan eksistensi organisasi seperti golongan hutan inilah yang menyebabkan minimnya kepedulian generasi muda terhadap keberlangsungan hutan.
Golongan hutan punya visi yang
sama dengan saya sebagai pemimpin kelak, yakni mengajak anak muda untuk berbangga
dengan kekayaan hutan kita dan turut berkontribusi menjaga kelestariannya.
Salah satu bukti nyatanya
adalah adik saya yang benar-benar terkejut tentang apa yang terjadi dengan
hutan Indonesia berkat video liputan BBC.
|
Dari belajar, mengenal, suka menjadi aksi |
Jika di lingkungan sekolah generasi muda sudah dibiasakan untuk sadar bahwa “Hutan Indonesia tidak baik-baik saja lho” serta selalu di didik untuk peduli terhadap kelestarian alam kita, maka kelak setelah bertahun-tahun berlalu, para generasi muda yang sudah dibekali rasa kepedulian tinggi terhadap hutan ini akan menjadi penerus bangsa yang bijak dan akan senantiasa mendukung gerakan-gerakan perlindungan hutan.
Tidak ada tempat lagi bagi orang
orang yang ingin berlaku curang karena semua tempat di negara ini dipenuhi orang-orang
yang cinta dan peduli dengan hutan.
2. MENDUKUNG KAMPANYE LINGKUNGAN
HIDUP SE-MAKSIMAL MUNGKIN.
Tak hanya generasi muda, masyarakat
luas juga perlu ditingkatkan rasa cinta dan kesadaran terhadap pentingnya perlindungan
dan penyelamatan lingkungan hidup, hutan Indonesia.
Dengan didukungnya kampanye
lingkungan hidup oleh pemerintah, eksistensi gerakan perlindungan hutan dan
lingkungan akan di “notice” oleh masyarakat luas. Masyarakat akan menyadari
bahwa “ Oh, ada yang salah nih dengan hutan kita”
Sesuai dengan semboyan kita
yaitu gotong royong, dimulai dari kesadaran itulah kita saling bahu-membahu jadi
tameng, pelindung hutan kita, hutan Indonesia.
Namun saya tahu ini tidak
mudah, karena ini sudah menjadi keresahan dari penggerak lingkungan hidup di
seluruh Indonesia. Bagi penggerak, entah mengapa sangat sulit kerja sama dengan
pemerintah. Entah karena bertentangan dengan kepentingan suatu kelompok *uhuk,
atau satu dua faktor lainnya.
Sebagai pemimpin, sudah merupakan
kewajiban untuk mendukung kegiatan yang berpotensi dan bertujuan baik untuk
keberlangsungan lingkungan hidup Indonesia.
Banyak dari pemimpin yang
mengindari topik kasus SDA Hutan seperti pembabatan lahan demi kelapa sawit.
Bukan tak beralasan, hal ini dikarenakan kelompok-kelompok yang berkepentingan
mendominasi daripada kelompok yang ingin membrantas kecurangan-kecurangan yang
menyebabkan kerugian pada negara.
Lain lagi jika kita sudah mengimplementasikan program edukasi tentang kesadaran pentingnya perlindungan hutan sejak dini tadi. Dengan berjalannya program tersebut, di masa depan, bangsa ini hanya akan dipenuhi dengan orang-orang yang cinta hutan.
Masa depan indah Indonesia dalam pegangan generasi muda |
Mafia Hutan? Korupsi Hutan? Penyalahgunaan Hutan? Atau kecurangan-kecurangan lainnya?
Tidak akan ada lagi!
Semuanya akan teratasi dengan program satu ini. Hubungan yang dibangun sejak dini itu akan menjadi seatbealt penerus bangsa untuk tidak semena-mena pada hutan Indonesia dan selalu melindungi hutan Indonesia.
Inilah peran kita, peran generasi muda untuk Indonesia yang lebih baik.
Jika bukan kita, generasi penerus bangsa, siapa yang akan melindungi hutan Indonesia yang indah ini?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
-----------------------
Disclaimer:
Artikel ini diikutsertakan dengan lomba blog Golongan Hutan bersama Blogger Perempuan Network yang bertemakan I Love Indonesia dalam rangka mengajak generasi muda Indonesia untuk ikut berkontribusi melestarikan hutan Indonesia
Segala infografis yang ditampilkan di artikel ini merupakan karya dari penulis dan gambar diambil melalui dokumen pribadi, pexels.com, freepik, desaintasik.com dan official website golongan hutan dijadikan sebagai bahan konten.
Referensi :
https://coaction.id/
golonganhutan.id
https://jubi.co.id/
https://acch.kpk.go.id/
https://tirto.id/
2 Comments
Iya sedih banget, hutan kita tergerus..padahal hutan hilang manusia pun terkapar :(
ReplyDeleteHuaaa, bener bangett...sedih banget ngeliatnya :'
Delete